22 Mei 2008

Cacar Air? Mandilah Secara Teratur !

(Pikiran Rakyat 10 februari 2008)

Pak Yayan (45 tahun) merasa gelisah. Sejak sebulan yang lalu, ketiga putrinya bergantian terserang cacar air. Tiga hari yang lalu, istrinya pun ikut terjangkit, bahkan gejala yang terlihat lebih berat dibandingkan dengan ketiga putrinya. Sekujur tubuh sang istri penuh bundaran berisi caira
Mertua Pak Yayan melarang istri dan ketiga putrinya mandi selama terjangkit cacar air. Katanya, cacar air tidak boleh terkena air. Walaupun sekarang ketiga putrinya sudah mulai membaik, namun bekas keropeng di wajah dan sekujur tubuh mereka masih jelas terlihat.

Wabah cacar air mulai terlihat ketika putri kedua Pak Yayan diantar oleh gurunya pulang karena demam. Saat itu ibu guru mereka bercerita bahwa sepertiga dari murid-muridnya hari itu tidak masuk sekolah karena terjangkit penyakit yang sama. Apakah sebenarnya cacar air itu? Mengapa cacar air begitu
mudah menular? Bisakah cacar air dicegah?

Menurut World Health Organization (WHO), cacar air adalah penyakit virus akut dan sangat menular. Tersebar di seluruh dunia, terutama menyerang anak-anak, namun dapat juga menyerang dewasa. Penyakit ini disebabkan oleh virus varicela zoster. Karena penyebabnya virus, terserang atau tidaknya seseorang oleh virus ini sangat bergantung pada daya tahan tubuh orang tersebut.

Cacar air ditularkan lewat udara, ludah penderita, dan kontak langsung. Waktu yang diperlukan mulai dari
seseorang terinfeksi sampai timbulnya gejala antara 2 sampai 3 minggu. Jadi bila seorang anak tertular di sekolah, keluarganya yang terjangkit baru akan menampakkan gejala setelah 2-3 minggu kemudian. Virus ini mengenai anak-anak usia 5 sampai 9 tahun. Bila orang dewasa yang terkena, biasanya akan memperlihatkan gejala yang lebih berat dan penyembuhannya juga akan lebih lama dibandingkan anak-anak yang sudah akan normal lagi setelah 7 sampai 10 hari.

Gejala awal cacar air sama dengan penyakit virus lainnya seperti demam, pilek, lesu, dan pusing. Dengan demikian, pada awalnya agak sulit untuk menentukan penyakit tersebut. Barulah beberapa hari kemudian timbul kemerahan pada kulit yang akan berubah menjadi bulatan-bulatan berisi cairan dan berdinding tipis (vesicle). Vesicle ini pertama-tama bisa dilihat di daerah perut, punggung, dan dada, baru kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya seperti muka, alat gerak, kepala, mulut, telinga, bahkan bisa mengenai alat kelamin. Bulatan berisi cairan ini akan terasa gatal. Bila mengenai alat kelamin,penderita akan merasa gatal yang bercampur dengan rasa sakit.

Sebenarnya, meski vesicle mengering, ia akan meninggalkan keropeng yang berwarna kehitaman. Akan tetapi, keropeng itu dapat sembuh sendiri tanpa meninggalkan bekas.

Masalah baru timbul bila dalam perjalanan penyakit, vesicle sempat tergaruk sehingga menimbulkan infeksi pada kulit. Bercak yang ditimbulkan oleh vesicle seperti ini akan menimbulkan bekas karena kerusakan kulit terjadi lebih dalam.

Dari saat gejala timbul sampai semua bundaran berubah menjadi keropeng, sebaiknya penderita dijauhkan dari orang-orang di sekitarnya karena pada saat inilah virus cacar air dapat menular. Hampir semua orang yang kontak dengan penderita dapat terjangkit bila saat itu daya tahan tubuhnya sedang turun. Oleh karena itu, orang yang sedang sakit dan wanita hamil sebaiknya tidak melakukan kontak dengan penderita.

Komplikasi cacar air pada anak jarang terjadi. Komplikasi lebih sering terjadi pada orang dewasa seperti radang otak atau radang paru-paru. Infeksi pada ibu hamil pada tiga bulan pertama kehamilan dapat menyebabkan kelainan bawaan pada janinnya, sedangkan infeksi yang terjadi menjelang kelahiran dapat menimbulkan cacar air pada bayi baru lahir (Prof. Dr. Marwali Harahap; Ilmu Penyakit Kulit).

Pentingnya mandi

Cacar air dapat dicegah dengan memberikan vaksinasi. Vaksin tersebut mencegah timbulnya penyakit hingga 70% hingga 90%. Orang yang menderita cacar air setelah vaksinasi umumnya mengalami gejala yang lebih ringan dan vesicel yang lebih sedikit. Vaksin cacar air diberikan pada usia 1 tahun atau lebih. Bila anak tidak menerima pada waktu tersebut, dapat diberikan pada usia 11 atau 12 tahun.


Selama ini, beredar mitos bahwa penderita cacar sebaiknya tidak terkena air. Padahal, penderita cacar justru harus mandi seperti biasa agar kulitnya bersih. Kulit yang selalu bersih akan mengurangi rasa gatal dan mencegah penderita menggaruk, sehingga risiko infeksi berkurang. Penyembuhan akan terjadi lebih cepat dan tidak menimbulkan bekas.

Sayangnya, mitos untuk tidak mandi bagi penderita cacar itu telah beredar cukup lama sehingga agak sulit mengubahnya. Barangkali, itulah sebabnya dahulu lebih banyak ditemukan cacar air yang mengalami infeksi. Bagaimana tidak, vesicle yang gatal bercampur dengan keringat, ditumpuki bedak, kemudian tidak dibersihkan sampai berhari-hari. Wajar saja keropengnya menjadi susah sembuh dan menimbulkan bekas hampir di seluruh wajah. Keadaan ini dapat mengurangi rasa percaya diri pada penderita karena bekasnya tidak akan hilang seumur hidup.

Seperti biasanya, penderita cacar pun setelah mandi badannya dikeringkan dengan handuk lunak. Upaya
pengeringan ini harus dilakukan pelan-pelan, tidak boleh digosok dengan keras. Ini dilakukan supaya keropeng tidak terlepas dengan paksa. Untuk mengurangi gatal dan iritasi, sehabis mandi seluruh tubuh ditaburi dengan bedak talk yang mengandung salicyl atau mentol.

Cacar air bisa sembuh sendiri tanpa pengobatan, asalkan daya tahan tubuh penderita cukup baik. Asupan makanan bergizi sangat penting artinya untuk mempercepat
penyembuhan. Sayur-sayuran dan jus buah sangat bagus untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh penderita. Obat-obatan hanya diberikan untuk menurunkan demam dan mengurangi gatal pada vesicle. Antibiotik hanya digunakan bila sudah terjadi infeksi pada kulit.

Umumnya orang hanya terserang cacar air sekali seumur hidup. Akan tetapi, virus ini bisa tidak aktif sementara di dalam tubuh, namun di kemudian hari muncul dalam bentuk infeksi yang disebut herpes zoster.

Setelah masa penyembuhan cacar air dapat dilanjutkan dengan perawatan bekas luka yang ditimbulkan dengan mengonsumsi vitamin C dan E. Saat luka sudah benar-benar sembuh, penggunaan lotion yang mengandung pelembab ekstra diperlukan untuk menghindari iritasi lebih lanjut.
Jadi ketika keluarga Anda keluarga sedang terkena cacar air, biarkan dia mandi secara teratur! (YL)